Budaya Feodalisme Dalam Sistem Pendidikan
Oleh Helmi, S. Pd. Ind
A. Definisi Umum Feodalisme.
Budaya feodalisme adalah sistem sosial dan politik yang berkembang di Eropa pada Abad Pertengahan (sekitar abad ke-9 hingga ke-15). Sistem ini ditandai oleh hubungan antara tuan tanah (lord) dan petani atau budak (vassal) yang menguasai tanah dan sumber daya lainnya.
B. Pengertian Feodalisme dalam sistem pendidikan.
Feodalisme dalam sistem pendidikan merujuk pada sistem sosial dan politik yang berbasis pada hierarki kekuasaan, di mana guru atau pendidik dianggap sebagai figur otoritas yang tidak dapat diganggu gugat. Dalam sistem ini, siswa diharapkan untuk patuh dan taat kepada guru tanpa mempertanyakan apa pun.
Berikut beberapa pendapat ahli tentang feodalisme pendidikan:
1. Paulo Freire
Paulo Freire, seorang pakar pendidikan Brasil, mengkritik sistem pendidikan yang feodal karena mempertahankan struktur kekuasaan yang tidak adil. Menurut Freire, pendidikan harus menjadi proses pembebasan, bukan penindasan.
2. Ivan Illich
Ivan Illich, seorang pendidikan Austria-Meksiko, mengkritik sistem pendidikan formal karena mempertahankan struktur feodal yang membatasi kebebasan individu. Menurut Illich, pendidikan harus menjadi proses pembelajaran yang otonom dan berbasis komunitas.
John Dewey, seorang filsuf dan pendidik Amerika, mengkritik sistem pendidikan yang feodal karena memisahkan teori dan praktik. Menurut Dewey, pendidikan harus menjadi proses pembelajaran yang berbasis pengalaman dan mempertahankan keseimbangan antara teori dan praktik.
4. Henry Giroux
Henry Giroux, seorang pakar pendidikan Amerika, mengkritik sistem pendidikan yang feodal karena mempertahankan struktur kekuasaan yang tidak adil dan membatasi kebebasan individu. Menurut Giroux, pendidikan harus menjadi proses pembebasan yang mempertahankan keseimbangan antara teori dan praktik.
5. Peter McLaren
Peter McLaren, seorang pakar pendidikan Amerika, mengkritik sistem pendidikan yang feodal karena mempertahankan struktur kekuasaan yang tidak adil dan membatasi kebebasan individu. Menurut McLaren, pendidikan harus menjadi proses pembebasan yang mempertahankan keseimbangan antara teori dan praktik.
Sugeng Wiyanto, seorang pakar pendidikan Indonesia, mengkritik sistem pendidikan yang feodal karena mempertahankan struktur kekuasaan yang tidak adil dan membatasi kebebasan individu. Menurut Wiyanto, pendidikan harus menjadi proses pembelajaran yang berbasis pengalaman dan mempertahankan keseimbangan antara teori dan praktik.
7. Driyarkara
Driyarkara, seorang pakar Pendidikan Indonesia, mengkritik sistem pendidikan yang feodal karena mempertahankan struktur kekuasaan yang tidak adil dan membatasi kebebasan individu. Menurut Driyarkara, pendidikan harus menjadi proses pembebasan yang mempertahankan keseimbangan antara teori dan praktik.
8. Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara, seorang pendidik dan pejuang kemerdekaan Indonesia, mengkritik sistem pendidikan yang feodal karena mempertahankan struktur kekuasaan yang tidak adil dan membatasi kebebasan individu.
Menurut Dewantara, pendidikan harus menjadi proses pembelajaran yang berbasis pengalaman dan mempertahankan keseimbangan antara teori dan praktik.
Pendapat-pendapat tersebut menunjukkan bahwa feodalisme pendidikan merupakan masalah yang serius dan memerlukan perubahan.
Pendidikan harus menjadi proses pembebasan yang mempertahankan keseimbangan antara teori dan praktik, serta mempromosikan kebebasan individu dan kesetaraan sosial.
Budaya feodalisme dalam sistem pendidikan di Indonesia masih cukup kuat dan dapat dilihat dalam beberapa aspek, antara lain:
1. Hierarki : Guru dianggap sebagai otoritas tertinggi dan siswa diharapkan untuk mematuhi dan menghormati guru.
2. Paternalisme : Guru diharapkan untuk memperlakukan siswa seperti anak-anak yang memerlukan bimbingan dan perlindungan.
3. Ketergantungan : Siswa diharapkan untuk bergantung pada guru dalam hal pengetahuan, kemampuan, dan pengambilan keputusan.
• Aspek Kurikulum dan Pembelajaran
1. Kurikulum yang terstruktur : Kurikulum yang digunakan seringkali terlalu terstruktur dan tidak memberikan kesempatan bagi siswa untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran.
2. Pembelajaran yang berpusat pada guru : Pembelajaran seringkali berpusat pada guru, di mana guru menjadi sumber pengetahuan utama dan siswa hanya diharapkan untuk menerima informasi.
• Aspek Manajemen Sekolah
1. Struktur organisasi yang hierarkis : Struktur organisasi sekolah seringkali hierarkis, di mana kepala sekolah dan guru senior memiliki otoritas yang lebih tinggi daripada guru junior dan siswa.
2. Pengambilan keputusan yang sentralistik : Pengambilan keputusan seringkali sentralistik, di mana kepala sekolah dan pihak administrasi memiliki peran yang lebih besar dalam pengambilan keputusan daripada guru dan siswa.
C. Dampak Budaya Feodalisme dalam Pendidikan di Indonesia.
1. Menghambat kreativitas dan inovasi siswa : Budaya feodalisme dapat menghambat kreativitas dan inovasi siswa karena siswa tidak diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan pengambilan keputusan.
2. Membuat siswa menjadi pasif dan tidak berani mengambil keputusan : Budaya feodalisme dapat membuat siswa menjadi pasif dan tidak berani mengambil keputusan karena siswa diharapkan untuk mematuhi dan menghormati guru dan otoritas lainnya.
3. Menghambat perkembangan kemampuan siswa dalam berpikir kritis dan menyelesaikan masalah : Budaya feodalisme dapat menghambat perkembangan kemampuan siswa dalam berpikir kritis dan menyelesaikan masalah karena siswa tidak diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan pengambilan keputusan.
D. Solusi untuk Mengatasi Budaya Feodalisme dalam Pendidikan.
1. Meningkatkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran dan pengambilan keputusan : Guru dan pihak sekolah harus memberikan kesempatan bagi siswa untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan pengambilan keputusan.
2. Mengembangkan kurikulum yang berorientasi pada siswa : Kurikulum harus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan dan minat siswa, bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan guru dan pihak sekolah.
3. Meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan kemampuan siswa : Guru harus diberikan pelatihan dan dukungan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis, menyelesaikan masalah, dan berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan pengambilan keputusan.
Sumber :
Jurnal Ilmiah
1. "Feodalisme dalam Pendidikan: Analisis Kritis terhadap Sistem Pendidikan di Indonesia" oleh Muhammad Nur Rianto, 2020
2. "Pengaruh Feodalisme terhadap Proses Pembelajaran di Sekolah" oleh Sri Wahyuni, 2019
3. "Kritik terhadap Feodalisme dalam Pendidikan: Perspektif Poststrukturalisme" oleh Ahmad Muhibbuddin, 2018
Buku
1. "Feodalisme dalam Pendidikan: Sebuah Analisis Kritis" oleh Muhammad Nur Rianto (Penerbit Universitas Indonesia, 2020)
2. "Pendidikan dan Feodalisme: Sebuah Studi Kritis" oleh Sri Wahyuni (Penerbit Universitas Gadjah Mada, 2019)
3. "Poststrukturalisme dan Pendidikan: Kritik terhadap Feodalisme" oleh Ahmad Muhibbuddin (Penerbit Universitas Indonesia, 2018)
Artikel Online
1. "Feodalisme dalam Pendidikan: Mengapa Sistem Pendidikan di Indonesia Masih Feodalistik?" oleh Muhammad Nur Rianto, 2020
2. "Pengaruh Feodalisme terhadap Proses Pembelajaran di Sekolah" oleh Sri Wahyuni, 2019
3. "Kritik terhadap Feodalisme dalam Pendidikan: Perspektif Poststrukturalisme" oleh Ahmad Muhibbuddin (The Conversation, 2018)